27 September 2008

**

Gue pengen tau perasaan dan arti sebenarnya dari sebuah obsesi..
Apakah obsesi yang menjadikan seseorang mampu menata hidupnya, atau malah menghancurkan hidupnya?
Lalu kepada apakah sebuah obsesi itu pantas untuk ditujukan?
Kalo seseorang menjadikan seseorang yg lain itu sebuah obsesi, dan tidak hanya sebuah cita-cita, boleh kah?
Tapi gimana sih rasanya sebuah obsesi yang ga bisa untuk diraih dan cuma cukup untuk dijadiin spirit dalem hidup aja?
Apakah kita bakal ngikutin obsesi kita itu, atau kita yg wajib nentuin obsesi kita itu arahnya kemana?
Kenapa orang juga bisa cukup puas hanya dengan meyakini bahwa dia punya suatu obsesi dan hidup di dalamnya, namun tanpa bisa meraihnya......?
Harus gimana?
Harus seperti apa kalo gw merasa punya obsesi yang besar tapi gw pesimis untuk dapet ngeraihnya? Bahkan sejauh ini obsesi itulah yang ngebiarin gw jadi pribadi yang seperti sekarang ini. Pribadi yang mulai menutup......
Bisakah ini diartikan sebagai obsesi yang negatif?
Dimana letak pentingnya dari sebuah obsesi itu sendiri?
Salahkah kalo pada saat ditengah tekanan dari berbagai macam sisi seperti sekarang ini, gw merasa punya obsesi (dan mampu idup di dalemnya) dengan perasaan senang dan tulus, namun tanpa harapan di dalamnya? Dan juga tidak adanya kepastian untuk membiarkan obsesi itu diraih........
Bahkan kadang sang obsesi itu terasa sungguh menekan secara berlebihan, tanpa menyadari akibat yang akan diciptakan.... hanya untuk memperkeruh keadaan.

Ah, obsesi......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar